Berhubung saat ini saya tengah melakukan penelitian akhir mengenai salah satu novel bestseller karya novelis yang namanya sudah sangat dikenal di Tanah Air, ya Tere Liye. Sedikit banyaknya sudah khatam saya membaca tiap detil dari novel Pulang nya bang Tere. Dan kesimpulannya menurut saya, novel satu ini sangat menarik buat pembaca novel ataupun penggemar dari karya Tere Liye. Bersetting pedalaman Sumatera, novel ini jelas menggambarkan bagaimana kondisi alam pedalaman Sumatera. Saya rasa pemilihan setting pedalaman Sumatera ini pada novel Pulang tentu dikarenakan pemahaman bang Tere juga pada struktur alam di Sumatera yang merupakan tanah kelahiran dari si penulis.
Dari isi cerita, novel ini juga sangat jelas mengupas sisi lain dari dunia perekonomian yang mungkin sedikit banyak belum diketahui masyarakat bahwa mungkin sekiranya praktik shadow economy memang ada di dalam kehidupan kita. Bercerita kisah, well awalnya dari melihat judul novel ini saya kira novel ini bercerita tentang romance, ternyata ceritanya jauh dari romance. Kisah novel ini menarik karena bercerita tentang perjuangan, tentang berbagai seni beladiri dari menembak, ninja, samurai dan senjata pisau dalam bentuk kartu nama yang dipakai oleh Bujang sebagai tokoh utama dalam novel ini sangat kreatif sebagai alat untuk menjaga keamanan dirinya. (saya tertarik dengan kartu nama itu)
Pulang yang saya dapat dari novel ini berceritakan tentang berbagai perjalanan hidup Bujang dimana ditiap esensi pulang yang dimaknainya selalu salah, tak ia temukan makna Pulang sesungguhnya. Hingga kemudian terjadinya perpecahan dalam Keluarga Tong, dan mengantarkan Bujang bertemu dengan Tuanku Imam yang merupakan abang tertua dari Mamaknya yang mengenalkannya pada esensi Pulang sesungguhnya ke rahmatan lilalamin.
Pesan agama selalu tak pernah lepas dari berbagai karya Tere Liye, termasuk didalam novel satu ini. Banyak hal mengenai agama yang ditekankan, tidak hanya itu berbagai persoalan moral dalam kehidupan antara hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan sosial dan alam juga banyak dipaparkan pengarang dalam novel ini. Oh ya novel yang saya punya saat ini adalah cetakan ke 12 dengan ditiap edisi dari awal cetak hingga selanjutnya berjumlah 3000 eksemplar (dikutip dr republika), tak heran karena berbagai karya Tere Liye memang kebanyakan bestseller. (d)
Komentar