Pada masa kampanye, umumnya calon
presiden cenderung lebih memilih menggunakan konsepsi berkampanye dengan
cara-cara yang konvensional seperti dengan memasang bendera, spanduk ataupun
stiker-stiker. Padahal dapat dilihat penggunaan cara berkampanye seperti ini
cenderung mengotori ruang terbuka bagi publik. Untuk itulah kampanye kreatif
tengah menjadi trend dalam iklim demokrasi yang berjalan begitu dinamis ini.
Berbagai kreatifitas bermunculan dari tiap tim sukses untuk mendukung
calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden kali ini melalui
segi komunikasi visual. Apa itu komunikasi visual? Kita ketahui, komunikasi
visual yaitu komunikasi melalui penglihatan. Sebuah rangkaian proses penyampaian infromasi atau pesan
kepada pihak lain dengan menggunakan media penggambaran yang hanya terbaca oleh
indera penglihatan
Media komunikasi
visual menkombinasikan antara seni, lambang, tipografi, gambar, desain
grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya pesannya. Komunikasi visual ini lah yang
menanungi berbagai kegiatan komunikas yang menggunakan unsur viaual di berbagai
media seperti percetakan, reklame, televisi, film atau video dan internet. Upaya kampanye melalui media komunikasi visual
ini lebih dapat menambah ketertarikan masyarakat dan tepat sasaran dengan
adanya unsur-unsur visual yang menarik, terutama bagi para remaja sebagai
pemilih muda.
Kampanye kreatif
terutama lewat visual merupakan kampanye model baru. Kebanyakan ide kreatif ini
lebih berasal dari ide kreatif para relawan. Yang juga merupakan ajakan tim
sukses ke para relawan buat membantu kampanye sesuai dengan keahlian dari para
relawan itu. Ide kreatif dalam kampanye ini lebih menunjukkan kepada industri
kreatif yang dimiliki anak muda yang juga merupakan lahan pasar yang prospektif
yang hingga saat ini belum memiliki ruang untuk menjadi pusat perhatian bagi masyarakat
luas.
Berbagai kampanye
kreatif dari komunikasi visual yang dilakukan dua kubu menjadikan pemilihan
presiden kali ini sangat menarik nih buat disimak. Pemasangan spanduk
bertuliskan janji-janji capres dan cawapres yang semakin banyak dijalanan.
Berbagai bentuk desain grafis mulai dari kartun, karikatur, meme comic, WPAP
atau Wedha's Pop Art Potrait yang merupakan seni
vector asli dari Indonesia. Bahkan bentuk-bentuk
kampanye baru seperti komik bahkan permainan online di dunia maya dengan visualisasi
pasangan capres dan cawapres turut menghebohkan jalannya pemilihan presiden.
Tidak hanya itu, di berbagai social media sebagai media yang sangat intens
dalam masyarakat juga marak bermunculan berbagai dukungan dengan memakai
hashtag untuk mendukung pasangan capres dan cawapres.
Lewat para relawan ini juga lah
banyak bermunculan berbagai ide kreatif di berbagai media seperti Youtube yang
secara visual dapat mengkomunikasikan kepada masyarakat lewat sejumlah materi
kampanye ringan dan lucu seperti video.
Pemakaian artis juga tak lepas
sebagai tim sukses dari dari pendukung pasangan kedua kubu pasangan capres dan
cawapres yang membuat pilpres kali ini tidak kehilangan pesonanya.
Masing-masing artis yang memang telah menjadi figure di masyarakat tentunya
dapat lebih mempersuasif masyarakat lewat berbagai lagu yang dibawakan dengan
visualisasi video sebagai bentuk dukungan bagi pasangan capres dan cawapres.
Penggunaan dengan
bahasa non verbal sebagai bentuk komunikasi visual dari tubuh juga digunakan
dari kedua kubu capres dan cawapres kali ini dengan menggunakan simbol satu
atau pun dua jari. Hal ini mungkin terlihat simpel tapi tanpa disadari hal ini
akan tersimpan dalam memory otak untuk mengingat dan merespon tiap mendukung
salah satu capres dengan memvisualisasikan penggunaan simbol dari satu atau dua
jari bagi capres dan cawapres dukungannya.
Berbagai ide
kreatif yang dihadir kan ini mempunyai kekuatan persuasi yang besar lewat
cara-cara yang positif. Terutama melalui media komunikasi visual yang langsung
melalui indera penglihatan. Karena manusia umumnya lebih dapat menerima dan
mengingat apa yang dilihatnya dari pada apa yang didengar. Karena mata lebih
cepat menangkap visualisasi suatu gambar untuk diingat dibanding suara yang
didengar.
Adu kampanye
kreatif ini ditengah maraknya istilah black campaign atau kampanye hitam yang
terus manjadi bumbu dalam gerakan pilpres kali ini yang menjadi satu hal
menarik dan beda. Sehingga kampanye yang awalnya terlihat biasa tiap tahunnya
dan kurang menarik bahkan membosankan menjadi jauh lebih menarik dengan
maraknya saling serang dalam adu kreatif kampanye melalui komunikasi visual. (dian)
Komentar